RINGKASAN EKSEKUTIF SMALL RESEARCH ISEI CABANG SELURUH INDONESIA: “PERKEMBANGAN EKONOMI DAERAH DAN STRATEGI PEMULIHANNYA: FAKTA, ISU, STRATEGI, DAN IMPLEMENTASI
Dr. Wasiaturrahma (Anggota Bidang I PP-ISEI)
- Kajian ini bertujuan untuk:
- Mendeskripsikan fakta mengenai perkembangan kasus COVID-19 di berbagai daerah.
- MenganalisisdampakdanperkembangandampakCOVID-19 terhadap perekonomian dan keuangan daerah periode PPKM 2021 dan PSBB 2020
- Mengidentifikasi isu, strategi, dan implementasi kebijkan daerah.
- Merumuskan berbagai rekomendasi kebijakan untuk membantu mendorong pemulihan ekonomi daerah.
- Metodologi kajian yang digunakan adalah analisis data makro dan analisis korelasi.
- Data yang digunakan dalam kajian ini adalah periode Q1-2020, Q2- 2020, 2020, dan Q1-2021 untuk setiap provinsi yang terdiri dari:
- Data Perkembangan Kasus COVID-19;
- DataPertumbuhanEkonomi,Inflasi,danPengangguran;
- APBD (Realisasi Pendapatan dan Belanja);
- Perbankan (DPK, Kredit, Kredit UMKM);
- Indeks Keyakinan Konsumen (IKK);
- Mobilitas Penduduk (Tempat Kerja, Pusat Transportasi Umum,Toko Bahan Makanan)
- Hasil analisis deskriptif dari kajian ini adala sebagai berikut
- Seluruh daerah di Indonesia mengalami peningkatan kasus COVID-19 pada Juni 2021 dibandingkan Mei 2021 (saat kebijakan PSBB) sehingga pemerintah mengambil langkah untuk mene- rapkan kebijakan PPKM Darurat pada Juli 2021. Berbagai daerah mengalami persentase peningkatan yang berbeda;
- Peningkatan kasus baik positif dan meninggal dunia paling ba- nyak terpusat di Jawa dan Bali (daerah dengan mobilitas tinggi), sehingga pertumbuhan ekonomi di Jawa dan Bali berada di bawah rata-rata nasional;
- Sebagian besar daerah mengalami peningkatan kegiatan ekonomi dan inflasi pada Triwulan 1-2021 dibandingkan dengan Triwulan 2-2020 (kasus COVID-19 pertama).
- Realisasi pendapatan APBD turun terutama di Jawa-Bali dan Jam- bi yang mengalami peningkatan kasus COVID-19. Sebagian besar provinsi masih mengalami hambatan dalam penyaluran belanja APBD, karena adanya penyesuaian seiring dengan refocusing dan realokasi penanganan COVID-19.
- Penyaluran Kredit Umum dan UMKM di mayoritas daerah lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
- Sejak pandemi COVID-19 mayoritas usaha telah bertransformasi kedalam bentuk digital. Sekitar 70 hingga 90% usaha di Indonesia telah masuk dalam E-Commerce.
- Pola mobilitas penduduk cenderung menurun pada tujuan ter- tentu seperti tempat kerja (lebih dari 30% di sebagian besar dae- rah) dan transportasi umum (lebih dari 30% di sebagian besar daerah), namun cenderung meningkat ke toko bahan makanan (10%-30%).
- Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) cenderung stabil (walaupun ada yang mengalami penurunan, namun tidak drastis) dibanding- kan dengan tahun sebelumnya.
- Apabila dilakukan kluster berdasarkan dampak ekonomi dan IKK, sebagian besar daerah mengalami dampak ekonomi yang positif dan IKK positif.
- Apabila dilakukan kluster berdasarkan dampak ekonomi dan mobilitas, sebagian besar daerah mengalami dampak Mobilitas, PDRB, APBD, Perbankan;
- Hasil analisis Perbandingan Periode dari kajian ini adalah sebagai berikut:
- Dampak negative COVID-19 terhadap perekonomian saat Triwu- lan 2-2020 lebih besar dibandingkan saat Triwulan 1-2021;
- Perekonomian Wilayah Jawa-Bali mengalami dampak negative yang tinggi namun cepat mengalami pemulihan.
- Kredit UMKM di wilayah Jawa-Bali mengalami peningkatan se- iring dengan recovery yang dilakukan;
- Lapangan pekerjaan mulai dibuka, sehingga secara keseluruhan dampak COVID-19 terhadap peningkatan TPT mulai membaik;
- Daerah dengan basis sektor Pertanian dan Pariwisata mengalami dampak yang cukup tinggi saat kasus pertama COVID-19 terjadi, tapi tampak membaik pada 2021.
- Perekonomian daerah dengan tingkat mobilitas yang tinggi berdampak negatif cukup kuat pada 2020 dan mulai membaik di 2021.
- Meskipun menurun, daerah dengan tingkat mobilitas tinggi tetap menerima dampak yang cukup kuat terhadap penurunan IKK.
- Secara umum, isu yang terjadi di berbagai daerah adalah tidak terca- painya program vaksinasi, pengembangan UMKM melalui digitalisasi, melemahnya sektor pariwisata, dan dampak ekonomi masyarakat akibat PSBB dan PPKM.
- Berdasarkan hasil kajian terapan ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
- Kasus COVID-19 memberikan dampak negatif yang berbeda di berbagai daerah, dan mekspun menurun, masih berdampak se- rius terhadap daerah dengan tingkat mobilitas tinggi dan basis ekonomi pariwisata, transportasi, dan konstruksi.
- Pertumbuhan ekonomi wilayah Jawa-Bali, Sumatera dan Kali- mantan berada di bawah rata-rata nasional (Triwulan 1-2021) akibat semakin melonjaknya kasus COVID-19.
- Program Pemulihan Nasional nampaknya berada di arah yang benar sehingga tingkat inflasi, TPT, IKK, dan Kredit UMKM mulai membaik.
- Dampak COVID-19 pada melemahnya aktivitas ekonomi yang menekan pendapatan daerah dapat dikurangi apabila tidak terjadi hambatan peyaluran belanja daerah karena penyesuaian refocusing anggaran.
- Tingkat mobilitas masih menurun untuk tujuan tempat kerja, per- dagangan, retail dan transportasi umum, namun demikian keber- lanjutan program digitalisasi di sektor2 tersebut sudah nampak hasilnya, sehingga perlu pengembangan lebih lanjut.